APQP dan PPAP
Dalam development produk baru, ada perusahaan yang masih menggunakan konsep tradisional. Konsep ini biasanya lemah dalam perencanaan dimana acuannya adalah approval sample. Metode ini menerapkan konsep “gimana nanti”, yang penting bisa membuat sample produk yang bagus kemudian di approve oleh customer. Permasalahan yang nanti akan ditemui pada saat produksi masal, itu akan dipikirkan nanti, akan diperbaiki pada saat produksi masal berjalan. Penerapan sistem perencanaan yang kurang baik, pada akhirnya akan berdampak pada un-efisiensi perusahaan.
Biaya perbaikan jika masalah ditemukan setelah proses produksi, akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jika masalah terdeteksi pada tahapan awal perencanaan. Terlebih jika masalah tersebut baru diketahui setelah produk diterima oleh customer, maka biaya kesalahan akan meningkat hingga ratusan bahkan ribuan kali lipat karena perusahaan harus melakukan penarikan ulang produk yang sudah dibuat.
APQP (Advanced Product Quality Planning) mengajarkan perusahaan agar lebih fokus pada perencanaan untuk mempersiapkan proses produksi yang baik sejak awal proses produksi dilakukan. Dengan perencanaan yang baik maka:
- Mampu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan pengalaman project similar sebelumnya
- Mereview potensi kegagalan (masalah) baik secara teknik maupun non teknik, misalnya: kegagalan produk, kesalahan pembuatan tooling, keterlambatan project, kesalahan penggunaan material, dll.
- Menerapkan tools development produk baru (FMEA, SPC, MSA)
- Bisa melakukan kontrol pelaksanaan based on Time Schedule Development, fokus disetiap tahapan project, tidak hanya fokus diakhir project
Keberhasilan produksi masal (proses produksi dengan tingkat reject yang rendah dan efisiensi yang tinggi) sangat ditentukan oleh proses perencanaan mutu produk baru (APQP).
Meskipun sample produk yang dihasilkan pada saat trial produksi sesuai dengan spesifikasi, tidak bisa menjamin bahwa pada saat produksi masal maka produk yang dihasilkan pasti akan baik. Oleh karena itu approval sample saja tidak cukup, diperlukan approval proses produksi untuk memastikan bahwa proses produksi secara masal sudah stabil dan mampu. Approval proses produksi disebut dengan PPAP.
Manfaat dari Training APQP & PPAP
- Memahami konsep dan tujuan APQP dan PPAP.
- Memahami fase-fase APQP
- Memahami perbedaan develop produk baru dengan konsep tradisional dengan konsep APQP
- Memahami point-point penting PPAP
Materi Training APQP & PPAP
- Tujuan APQP dan PPAP.
- Feasibility Study
- Fase-fase APQP
- Dokumen PPAP.
- Validasi Proses Produksi
- Status PPAP
- Level PPAP
Benefit
- Materi Training.
- Training Kit.
- Sertifikat.
- Lunch, Coffee Break + Snack.
- Doorprize
Informasi & Registrasi
– 0852 1729 5546
– 0811 1439 980
– Email : marketing@ratamakonsultan.com